Parenting Class di SMK N 1 Kalinyamatan

SMK N 1 Kalinyamatan Jepara baru-baru ini mengadakan kegiatan Parenting Class bagi orang tua wali murid kelas X, XI semua jurusan. Dengan mengusung tema “Luka Berbalut Cinta” materi kegiatan fokus mengulas tentang Dampak luka batin anak serta bagaimana membangun komunikasi efektif antara orangtua dan anak. Acara ini diadakan pada tanggal 8 dan 9 November 2023, dan berhasil menarik perhatian banyak orangtua dari berbagai tingkat kelas.

Dalam kegiatan ini, narasumber parenting class diambilkan dari para guru Bimbingan dan Konseling (BK) yang telah mendapatkan pelatihan khusus dari seorang mentor terapi dan analis tanda tangan Behindsign. Narasumber secara terperinci berhasil menguraikan bagaimana dampak luka batin anak mempengaruhi segala aspek kehidupannya hingga dewasa. Dijelaskan pula oleh Narasumber bahwa luka batin anak itu diwariskan oleh orang tua tanpa disadari. Selain itu disampaikan juga bagaimana pentingnya orang tua memiliki kemampuan mendengarkan dengan baik, memberikan umpan balik positif, dan mengembangkan empati terhadap pengalaman anak-anak mereka. Materi yang disajikan sangat relevan dengan tantangan sehari-hari yang dihadapi kebanyakan orangtua.

Salah satu aspek positif yang didapatkan oleh orang tua yang berkesempatan hadir untuk kegiatan parenting class ini diantaranya;

Sebagai orangtua (peserta), saya merasa bahwa acara ini memberikan wawasan baru bagi orang tua sekaligus menyadarkan para orang tua bahwa masalah anak bermula dari dalam keluarganya. Ketika para orang tua menerapkan pola asuh yang kurang baik, mewariskan luka batinnya dulu saat diasuh oleh orang tua sebelumnya akan berdampak luka batin pada anak. Anak yang memiliki luka batin akan mencari penawar di luar rumah. Ketika anak di luar menemukan penawar-penawar yang negatif, maka anak jadi bermasalah. Berikutnya Saya (peserta) merasa lebih bisa memahami kondisi anak setelah mengikuti acara ini. Dengan demikian, kegiatan Parenting Class dengan tema “Cinta Berbalut Luka” sebagai langkah positif untuk memahamkan para orangtua akan kondisi anak sebenarnya, untuk selanjutnya membangun komunikasi serta hubungan yang lebih kuat dan sehat antara orangtua dan anak.